Apakah Kurikulum Merdeka Cukup Merepresentasikan Ajaran Ki Hajar Dewantara?

Muh Irawan
3 min readNov 17, 2023

--

Ki Hajar Dewantara merupakan bapak pendidikan Indonesia. Gagasan dan pemikiran Ki Hajar Dewantara menjadi fondasi dalam pendidikan di tanah air termasuk penerapan kurikulum terbaru berupa Merdeka Belajar. Konsep kemerdekaan dalam berpikir yang digagas dalam Merdeka belajar, menunjukkan relevansi bahwa kurikulum merdeka cukup merepresentasikan ajaran ki Hajar Dewantara.

Apakah kurikulum merdeka cukup merepresentasikan ajaran Ki Hajar Dewantara juga bisa dilihat kebebsan berpikir dan menciptakan inovasi pembelajaran bagi guru dan siswa dalam proses belajar. Kurikulum merdeka memberikan anak ruang gerak yang luas untuk berkreasi dan mengembangkan diri. Sementara guru, berperan menjadi penggerak merdeka belajar yang menuntun anak secara bebas untuk mencapai kebahagiaan lahir batin sesuai sesuai kodratnya masing-masing.

Selanjutnya, pondasi yang memperkuat relevansi kurikulum merdeka cukup merepresentasikan ajaran Ki Hajar Dewantara yaitu pengajaran yang menjadikan peserta didik sebagai individu merdeka baik hati maupun pikiran dan pendidik diberikan ruang untuk menjalankan kewajibannya dengan luas tanpa dibebani urusan administratif.

Berdasarkan tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara di mana peran guru adalah menuntun kodrat yang dimiliki setiap anak agar mereka memperoleh keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat seolah menjawab pertanyaan apakah kurikulum merdeka cukup merepresentasikan ajaran Ki Hajar Dewantara.

Dalam merdeka belajar, guru menuntun, mendidik, menggali dan mengembangkan bakat dan minat setiap anak bukan merubah apa yang mereka minati. Oleh karena itu, kurikulum merdeka cukup merepresentasikan ajaran ki hajar dewantara.

Lebih lanjut, Ki Hajar Dewantara juga menempatkan budi pekerti atau karakter sebagai dasar pendidikan. Budi pekerti dijadikan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pendidikan karena bisa menjadi modal dasar mencapai kebahagiaan, keselarasan dan keseimbangan hidup sebagai manusia.

Konsep ini selanjutnya dituangkan dalam roh Kurikulum Merdeka Belajar yaitu penerapan profil pelajar Pancasila. Selain memberi kebebasan ruang bagi anak untuk berkreasi, kurikulum merdeka belajar juga menuntun anak didik tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter dan unggul dalam berbagai bidang sesuai nilai-nilai luhur Pancasila.

Sebagai penggerak, guru akan mendorong kebebasan belajar anak dalam mengeksplorasi kemampuan dan talenta yang dimiliki, melalui bimbingan yang diberikan agar anak tidak salah jalan. Peran inilah yang menuntut guru untuk kreatif dan inovatif dalam merancang pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik.

Selain itu kolaborasi antar guru, sekolah, orang tua dan masyarakat sebagai komunitas lebih luas juga perlu untuk dibangun dan dikembangkan oleh guru untuk mewujudkan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang tidak bisa dijalankan sendirian. Guru perlu kerja sama atau kolaboratif antar guru lain misalnya dalam perencanaan, pengajaran dan penilaian.

Dalam kurikulum merdeka, penilaian akan berkaitan dengan pengetahuan peserta didik terhadap kebinekaan, gotong royong, dan peduli terhadap lingkungan. Peserta didik diharapkan dapat mengimplementasikan makna nilai-nilai Pancasila yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia. Hal ini selaras dengan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yang bertujuan membentuk peseta didik merdeka, mandiri dan berjiwa nasional.

Kurikulum merdeka seolah merombak sistem pendidikan Indonesia yang sebelumnya untuk kembali ke makna pendidikan yang sebenarnya yaitu memanusiakan manusia dan pendidikan yang bebas atau merdeka dalam belajar yang menempatkan peserta didik dan guru sebagai subjek utama dalam mencapai keberhasilan pendidikan.

Dalam kurikulum merdeka juga dikenal fase-fase (tingkatan perkembangan) yang menjadi capaian pembelajaran peserta didik untuk memetakan kemampuan setiap peserta didik yang berbeda-beda.

--

--

Muh Irawan
Muh Irawan

Written by Muh Irawan

0 Followers

Mau air putih dong

No responses yet